Bismillahirrohmanirrohim…
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Manusia
jika ditarik ke belakang sejarahnya yaitu dari Nabi Adam dan Siti Hawa yang
melahirkan keturunan dan seterusnya sampai nenek moyang kita, ayah ibu kita
sampai kita lahir ke dunia ini dan di tarik ke depan yaitu anak cucu kita yang
akan menjadi penerus kita hingga akhir zaman.

Ilmu
dan jurus – jurus yang di ajarkan oleh Kiai Agus Maksum Djauhari telah
berkembang di kalangan santri – santriwati Pesantren Nahdlatul Ulama dan umum
ke masyarakat di segala lapisan baik di Desa – desa maupun Kota – kota Besar
maupun kecil.
Ahmad
Suyanto salah satu yang belajar dan mengembangkan Pagar Nusa, pada saat nyantri
di Pesantren Raudlatut Thalabah ( 1991 – 1999 ) Banyuwangi Jawa Timur saat itu
fokus dengan pelajaran yang diajarkan di pesantren tersebut diantaranya masalah
syari’at, Nahwu Shorof, Mantiq dan sebagainya, namun sekitar tahun 1998 – 1999
beliau mulai tertarik menggeluti bidang ilmu kanuragan atau ilmu kebatinan (
ilmu hikmah ) di Pagar Nusa dan sempat mendapat teguran oleh para pengurus
pesantren tersebut karena suatu hal.
Ustad
Ahmad Suyanto yang merupakan salah satu santri dari Pondok Pesantren Raudlatut
Thalabah ( 1991 – 1999 ) Banyuwangi Jawa Timur yang membawa bibit cikal bakal Pagar
Nusa ke Bumi Paser sekitar 14 tahun yang lalu yaitu sekitar tahun 2000, dalam
perjuangannya banyak mendapatkan
tantangan dari warga pribumi dan para pendatang lainnya saat mulai mengajarkan Beladiri
Pencak Silat Pagar Nusa. Pasalnya saat itu juga ada beberapa Perguruan Beladiri
yang lain yang sudah berkembang saat itu seperti IKS ( Kera Sakti ) dan Setia
Hati Terate.
Namun
sebagai santri yang ingin mengimplementasikan amanah ilmu dari Pesantrennya dan
mengharapkan ilmu serta pemahaman islam yang rahmatan lil ‘alamin dialah Ahmad
Suyanto beliau tidak patah semangat dikarenakan tujuan beliau mengajarkan
beladiri Pagar Nusa bertujuan baik yaitu salah satu Metode Dakwah yang efektif
dalam memperkenalkan Khasanah Islam Nusantara kepada masyarakat.
Ustad
Ahmad Suyanto pertama kali di paser tinggal di Desa Sawit Jaya Kec. Longikis.
Beliau pertama kali membuka latihan beladiri yaitu di Desa Kayungo Kec.
Longikis, saat melatih tersebut mereka dijaga oleh Banser Paser untuk
mengantisipasi apabila ada gangguan dari masyarakat atau perguruan pencak silat
yang lain. Namun penjagaan Banser tersebut tidak lama setelah dirasa aman dan
lingkungan sekitar bisa menerima.
Kang
Rohmat dan Kang Narto merupakan Assistan Ustad Ahmad Suyanto yang dilatih
secara khusus dengan ke-ahlian khusu pula untuk bisa membantu mengembangkan Pagar
Nusa pada waktu itu, kebetulan mereka tinggal di sekitar tempat latihan yaitu
di Kayungo A1.
Saat
itu pelatihan alumni pertama dilatih secara khusus selama kurang lebih 1 tahun
oleh Kang Rohmat dan Kang Narto dengan jumlah siswa kurang lebih 8 santri.
Salah satu nama santri tersebut adalah Kang Meidy ( Kang Yeyen red.) yang saat
ini ( Tahun 2014 ) masih Exis mengembangkan Pencak Silat NU Pagar Nusa di
wilayah Batu Kajang Kab. Paser
Di
masa – masa awal munculnya kegiatan Pelatihan Pencak Silat Pagar Nusa saat itu sifatnya
masih belum resmi atau illegal, namun dengan kegigihan para alumni yang
membantu mengembangkan akhirnya bisa
membuat Kepengurusan Cabang yang terdaftar di IPSI sekitar tahun 2010 dan
diperbaiki lagi kepengurusannya sekitar tahun 2012.
Harapan
Pagar Nusa Paser kepada NU : Seluruh lapisan Warga Nahdlatul Ulama di Paser
bisa mengenal dan menerima Pagar Nusa di Paser dan NU semakin maju dalam
berdakwah.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam Santun Admin http://paserpagarnusa.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar